Kau Datang dan Pergi
Embun pagi mulai menipis, matahari pun mulai
menyapa. Hari ini Aku dan Bunda hendak menghadiri acara pentas seni. Sesekali
Aku menatap wajah cantik Bunda di depan kaca rias, Aku pun tertarik akan hal
itu. Dengan rasa keingintahuan Aku mukai bersolek memperagakan gaya Bunda yang
memang pintar dalam hal merias wajah. Bunda tersenyum lepas, seraya berkata
“Wahhh,,, Anak kesayangan Bunda telah dewasa…” sambil menepuk bahu kiri ku.
“emmm,,, Bunda biasa ja ko’… kan
Bunda yang ngajarin” jawabku manja.
“iya dech,,, tapi Bunda yakin
, Anak Bunda tetap berparas anggun walaupun tanpa polesan bedak”, Bunda
meng-iyakan , dengan alas an sedikit menggelitik.
Aku tak menjawab sepatah kata
pun, hanya tersenyum simpul.
Setelah mempersolek
wajah, yang hal ini baru sekali Aku lakukan seumur hidup, Aku juga tak tahu
mengapa hari ini membuatku tertarik akan hal kecantikan. Aku beranjak dari meja rias bunda, untuk mengganti pakaian ku.
Jam menunjukkan pukul 10.00 WIB, dari arah pintu depan terdengar suara
sayup-sayup Bunda, “Nak…. Cepetan donk,, entar keburu telat nih..”
“ ya Bun….. bentar lagi…!”. Aku bergegas
menemui bunda yang sejak tadi sudah siap.
“kelihatannya wajahmu
semakin manis jika di pandang, Bunda yakin, di acara pentas seni nanti pasti banyak yang memujimu”, puji Bunda
dengan bercanda.
“emmmmm,,,,, Bunda , kan entar Aku jadi malu..” jawabku
smbil tersenyum.
“ya udah… ayo kita
berangkat…” ajak Bunda.
Aku dan bunda tiba di
pentas seni, dengan Bunda menggandeng tanganku menghampiri panggung pentas.
Bunda bertemu dengan teman-teman lamanya. Mereka asyik ngobrol, yang buatku BT
sendirian. Ku raih handphone hitamku dan menekan-nekan tombolnya. “ahhh,,,
bosan di sini…”(gerutuku dalam hati). Aku bergegas meninggalkan bunda yang
asyik berbincang, menuju pentas seni tari yang begitu memukau. Tenggorokanku
terasa kering. Aku berniat untuk membeli minum, selintas Aku melihat seorang
cowok ganteng dengan kemeja hitam yang
Ia kenakan. Aku terkejut ketika Ia menyapaku.
“hay….kemana ja kamu????” tanyanya pada ku.
Aku tak menghiraukan sapaan itu, sifat acuh yang hanya tergambar. Aku
berlalu, bayangannya pun menghilang.
Tapi tak tau mengapa,
seketika Aku mulai mengingatnya”apa mungkin dia mengenalku???” tanyaku dalam
hati, sambil meneguk air minum.
“Farida….Farida…”,(namaku
dipanggil-panggil).
Ku coba menolehkan wajah dan mengarahkan pandangan, ku lihat cowok
ganteng itu menyapaku.
“apa???” jawabku singkat.
“Kamu masih inget gak ma
Aku?” tanyanya.
“emangnya kamu siapa?”
jawabku cuek.
“Aku Andre temen kecilmu !!!” sambil mengulurkan tangan.
“Andre???(jawbku heran)
kamu beneran Andre yang sering bikin Aku nangis ya?”
“ ya begitu lah… udah
inget kan dengan ku!!!”
“sepertinya Aku mulai
inget masa kecil kita dulu…” jawabku sambil mengerutkan kening.
Kami berbincang-bincang
di sebuah kursi pengunjung.
“Andre gak nyangka ya
kita bias ketemu lagi..”
“ ya juga ya… kan kita udah lama banget gak ketemu,,, kalo
dipikir-pikir udah lima tahun kali ya,,,!!!”
“emmmb,,, betul banget,
kirain kita gak bakalan ketemu lagi”.
“tapi kenyataan nya kita
ketemu kan!!,, apa mungkin kita jodoh???”
“ahhh,,, mana
mungkin itu terjadi, lagian kamu kan ganteng, mustahil kalo kamu suka ma Aku”.
“semua itu tak ada yang
mustahil bagiku…!!”
“(Aku tersenyum malu) iya
dech,,, Aku akui kalo kami pinter ngerayuin cewk…”
“Aku ngomong apa
adanya,,, gak da rekayasa…”
“ ehmmmmb,,,,,,”(kedip
mataku meragukan)
Handphoneku bergetar,
“Bunda???”,, Bunda menelfonku. Dengan segera aku tekan tombol OK di ponselku.
“Kamu dimana nak???”,
Tanya Bunda.
“Aku di pentas seni tari
Bun…”, jawabku.
“ayo segera ke depan,
Bunda udah mau pulang!”.
“ya bunda, tunggu
sebentar ya”.
Aku meninggalkan Andre
tanpa sepatah katapun dan bergegas menemui Bunda.
“mari Bunda…!” ajakku
dengan nafas tergesa-gesa.
Arloji tanganku menunjukkan pukul 16:00 WIB.
Dengan mengendarai mobil ber pelat nomor BG2108 KF Aku dan Bunda meluncur
dengan kecepatan tinggi. Setiba di rumah, ku dapati Ayah yang sedang asyik
dengan Koran langganannya.
“sore yah…”, sapaku
dengan gembira.
“gimana??,, seru gak acara pentas seninya?” Tanya Ayah.
“wahh,, seru banget yah…
apalagi kalo ayah ikut, pasti lebih seru”, jawabku sambil mencium punggung
telapak tangan Ayah.
“ya udah, cepet mandi
sana,,, entar keburu abis waktu asharnya”,perintah Ayah.
“Siap bos…!”, jawabku
dengan ibu jari sedikit ditegakkan.
*****
Malam pun tiba, begitu sunyi sepi yang kurasakan. Malam ini
malam minggu , jadi aku agak santai karena tidak belajar seperti malam-malam
lainnya. Setelah makan malam bersama Ayah, Bunda dan kedua Adikku, aku hanya
mengurung diri di kamar dengan harapan bisa menenangkan jiwa ku yang terlalu letih
menjalani aktivitas.
Aku merebahkan badanku di
kasur empukku, sejenak terlintas wajah nan tampan rupawan bak putra raja dengan
mahkotanya, “Andre”… dia telah berubah, hingga Aku hampir tak mengenalinya. Aku
tak menyangka Tuhan mempertemukan kami
kembali.
Aku tersentak dari
lamunanku mendengar Handponeku bordering. Terlihat di layar ponselku tertera no
baru. Aku pun iseng mengangkatnya. Dari sebelah sana terdengar…
Andre : hay Farida,,,
nie Andre..!
Aku : Andre???
Owwwh kamu Ndre,,, dapat no
Aku dari siapa??
Andre : no kamu emang selalu Aku simpan ko’.
Aku : oh ya,,, da perlu apa Ndre menelfonku?
Andre : nggak,,, Cuma mau bilang kalo Aku
kangen banget kamu…!
Aku : ahhh,,, masa’ sih,,,!
Andre : Kamu gak percaya ya???,, Aku thu jujur
ma Kamu..!!
Aku : ya dech,,, percaya kali, jangan nangis
gitu donk..
Cup,,,cup,,,cup.
Andre : yeee,,,
ngledekin. Bay the way,, besok
pulang sekolah ada kegiatan gak???
Aku :nggak tuh,,, nyante ja…emangnya kenapa?
(tanyaku dengan nada
harap-harap cemas)
Andre : jalan yuk,,, Aku pengen bernostalgia ma
Kamu…
Aku : owwh ,,,, seep lah…!
Malam semakin larut, Aku
tak sabar lagi menunggu hari esok. Jam menunjukkan pukul 21:00 WIB, tiba
saatnya anggota dunia mulai bermimpi. Aku pun terlelap bersama mimpi indahku.
*****
Mentari pagi muncul
menyambut hari yang cerah, seperti cerahnya hatiku saat ini. Waktu terus
berjalan, pelajaran demi pelajaran ku lewati. Aku tak sabar lagi ingin jalan ma Andre.
Waktupun terus bergulir, tanpa kusadarai jam menunjukkan pukul 14:00 WIB. Bel
tanda pulanmg sudah berbunyi,teriakan teman-teman pun melengking di telingaku.
Teman-temanku berhamburan pulang, aku pun berjalan menuju pintu gerbang . kudapati
Andre yang sudah menungguku. Dengan kaki sedikit gemetar dan hati yang berdebar-debar
aku pun menghampirinya.
“Andre,,, udah lama nunggunya???”, tanyaku basa-basi.
“gak ko’ baru aja,,, ayo
naik…” mempersilahkanku naik ninja merahnya.
“terimakasih,,,” jawabku
sambil tersenyum.
Diperjalanan banyak
sekali pertanyaan yang Andre lontarkan. Aku sampe bingung sendiri mau jawab
apa. Tak lama kemudian handphone ku bergetar, kudapati sms dari Bunda.
“Nak kamu ko’ belum pulang!!!
Kemana
aja???
Segera
pulang ya,,, bunda mau ajak
kamu ke
tempat temen Bunda.”
-Bunda-
Aku seakan tak
menghiraukan Bunda, kembali ku tutup handphoneku tanpa membalas apapun untuk
Bunda. Tanpa ku sadari ku lelap dalam kisaran cinta. Andre mengajakku ke tempat
dimana Aku dan Andre menghabiskan masa kecilku. Nostalgia dan nostalgia, itu
saja yang kami bicarakan.
Hari pun semakin sore,Andre mengantarkanku
pulang. Tapi hanya sebatas halaman rumah
saja. Tak
lupa Aku melambaikan jemari tangan kanan ku
untuk
melepas dan membiarkan Andre pergi dari ku.
Dengan
sedikit mengangkat kaca helm
nya, Anre pun
melambaikan tangannya juga.
*****
Waktu makan malam pun tiba. Aku
membantu Bunda untuk
menyiapkan makan malam.
Setelah makan malam usai,
seperti biasa keluargaku
berkumpul untuk duduk di
ruang santai sambil
menikmati hiburan. Tiba-tiba
Bunda menanyakan
kegiatanku sepulang sekolah.
“nak,, tadi sepulang sekolah da kegiatan
pa?, ko’ pulangnya telat.”
Tanya Bunda penuh kasih sayang.
“gak da kegiatan Bun,,, tadi Aku diajak
Andre jalan-jalan”. Jawabku
sambil menundukkan
kepala.
“Andre mana???, perasaan kamu gak da
temenyang namanya Andre!!!.”
“itu loh Bun Andre temen kecil Aku…
“owwwh, lain kali kalo mau jalan-jalan pulang dulu
ya nak,,, Bunda kan jadi
khawatir…”
“ya Bunda,, ma’af ya Bun tadi Aku gak izin dulu
ma Bunda.”
“Ya gak pa-pa,,, oh ya nak, tadi Rizky dating
nyariin Kamu”.
“dengan siapa Bun Rizky dateng???”
“sendirian,,, katanya mau pinjem buku”
“owhh,,, ya besok Aku samperin di sekolah”.
Pagi yang cerah menyambut hari yang indah. Sebelum bel
masuk, aku menghampiri Rizky. Dia adalah sahabat ku sejak kecil. Rizky adalah
sahabatku yang paling baik, dia selalu perhatian padaku, padanya lah aku
mencurahkan suka dukaku. Aku sangat senang bersahabat dengan Risky.
*****
Seiring waktu berjalan Andre mulai berani
mengungkapkan cinta pada ku.
Aku pun tak kuasa
menolaknya ,karena tak dapat
ku pungkiri bahwa Aku
juga telah jatuh hati
padanya. Hanya penyesalan yang
kudapat ,jika Aku menolaknya.
Aku dan Andre punresmi
jadian…
******
Hari-hari ku mulai berwarna dengan dua
hati yang menyatu dalam satu
cinta. Aku dan Andre
saling mengisi kekosongan
dalam jiwa,,, hati yang
tadinya mati, kini hidup
kembali. Kini hatiku bagaikan
bunga yang baru saja
bermekaran di taman yang indah.
******
Hari yang cerah , secerah hatiku saat ku
bersama Andre membuatku tak
sadar akan waktu. Bel
pulang sekolah berbunyi.
Seluruh siswa pun bergegas
untuk pulang. Aku bersama
Risky berjalan menuju
gerbang sekolah. Dari
kejauhan, Aku melihat Andre
dengan ninja merahnya. Ia
yang berniat menjemputku
pun melihat Aku bersama
Risky.Ku pikir Andre tak
akan cemburu pada Rizky,
karena Rizky hanya
sahabatku. “Kenapa harus
jealous???? “ pikir ku.
Tapi hati orang siapa
yang tau, Andre mulai acuh pada ku. Ia mengirimkan sms kasar pada ku. Padahal
baru tiga bulan belakngan ini kami jadian. Aku pun berusaha menjelaskan, tetapi
apa mau dikata lagi. Nasi kini telah menjadi bubur. Andre benar-benar marah
padaku. Tanpa mendengar penjelasanku lagi , Dia pun memutuskanku melalui via
sms.
Aku kecewa padamu,,, kau telah hancurkan hatiku yang selama ini
hanya mencintaimu. Baru tiga bulan ini Aku belajar mencintaimu dengan sepenuh
hatiku.. tapi mengapa kau tega menyakiti hatiku dan memilih Dia…
Aku gak suka di bohongi,,, Aku pun tak suka membohongi., jadi Aku
ingin antara Aku dan Kau cukup di sini….
Terimakasih atas luka yang telah kau
berikan,,,,
_Andre_
Aku tak mampu berbuat apa-apa, hanya
deraian air mata ku yang berlinang di pipiku. Aku tak terfikir Rizky
menjadi sasaran Andre. Tapi memang sudah takdir dari Tuhan ,Aku dan Andre harus
tak bersama lagi.
*****
Detik berganti menit, menitpun berganti
jam. Aku kembali sendiri, renungan suram kian
kurasakan. Dalam kesendirianku meratap….
Andaiikan
kini kau ada di sampingku
pasti bahagia yang ku rasakan
pasti bahagia yang ku rasakan
Namun, itu hanya khayalan belaka
Harapanku tlah sirna, untuk
memilikimu
Kini ku berusaha untuk
melupakanmu
Namun aku tak mengerti
dengan ini semua
Bayangan mu selalu datang
dalam mimpi indahku
Tanpa kusadari air mata pun menetes, Aku
teringat sifatndre yang penyayang dan selalu perhatian pada ku.
*****
Tak seorang pun yang mampu
menggantikan Andre dalam hatiku. Aku pun ngejomblo selama dua bulan , tapi
akhirnya Aku deket dengan cowok yang tidak kalah kerennya dengan Andre.
Dia Dino, Aku menyayangi Dino sebagai
sahbat, bukan mencintai Dino sebagai kekasih. Tapi lambat laun Dino
mengungkapkan cintanya padaku. Dengan rasa ego yang tinggi Aku ingin menyakiti
Andre yang telah memutuskanku. Aku pun
menerima Dino tanpa segelintir perasaan.
*****
Hari-hari kulewati bersama Dino, Ia pun
begitu mencintaiku. Dino orangnya pemalu, excotic, smart, ramah, perhatian,
bisa di bilang perfect lah. Tapi tak tau mengapa, disaat Aku menjalin cinta
denganya, Q masih saja selalu teringat pada Andre. Bayangannya
enggan pergi dari hidupku. Padahal Aku ingin
sekali mencoba untuk melupakannya, namun tetap saja ku tak
bisa. Ia selalu hadir dalam bunga tidurku.
*****
Senja hari Aku duduk bersama Ayah dan Bunda
di halaman rumah. Aku banyak bertanya tentang masa
muda Ayah dan Bunda, yang
membuatku ingin memberikan kisah tersendiri di masa putih abu-abuku ini. Sama
halnya dengan Ayah dan Bunda dulu,,,
*****
Aku berusaha mencintai Dino dan terus mencoba
melupakan Andre dari bayanganku. Tapi kata hati tak bisa dibohongi. Aku begitu
mencintai Andre. Tanpa sengaja Aku membuka lembar demi lembar buku diary ku.
Aku melihat tanggal 29 Desember 2011 adalah hari
ultah Andre yang ke 17. Sesegera Aku meraih
handphone ku , ku ketik beberapa untaian kata dank u rangkai menjadi nyanyian
selamat dan nyanyian cinta untuk Andre. Tapi Aku sangat kecewa, tak ada balasan
dari Andre. Yang kudapati malah Dino yang
terus
perahtian pada ku.
*****
Hari ini adalah hari
minggu, Aku bosen di rumah. Dengan
sepeda mini cantik hadiah dari kakekku , Aku pun mengelilingi taman kota yang
tak jauh dari rumahku, kutelusuri jalan sambil merasakan hembusan angin yang
menerpa tubuhku, kunikmati hari yang indah ini. Tak sengaja Aku melihat Andre
dan seorang cewek lagi bermesraan. Andre pun melihatku, dan tak ku duga Ia
menghampiriku dan memperkenalkanku dengan gadis cantik itu.
“hay Farida….” Sapanya basa basi.
“hay juga…” jawabku dengan nada lembut.
“kenalin, ini Putri… pacar Aku… oh ya Putri,,, ini Farida sahabat kecilku”.
“kenalin, ini Putri… pacar Aku… oh ya Putri,,, ini Farida sahabat kecilku”.
“ ehmmm,,, Farida…!!!” sambil ku ulurkan tangan ku untuk Putri.
“ Aku Putri!!!” jawabnya.
Kami pun berjabat tangan.
“ oh ya Andre,,, selamat ea… Putri begitu
sempurna untukmu, kalian berdua pasangan yang serasi,,, semoga langgeng ya…”
“ makasih ya atas do’anya…”, jawab Andre
& Putri serempak.
“ Aku mau pulang dulu ya,,, selamat menikmati
hari yang indah…”
“hati-hati ya…”, pesan Andre.
Aku menggayuh sepeda semakin cepat. Hatiku
sakiit teriris melihat Andre dan putrid begitu bahagia dalam ikatan satu cinta.
Tapi bagaimana Aku dan Delon, Aku tak mencintainya sedikitpun.” Nasib ku begitu
buruk!!!”, sesalku tanpa bersyukur sedikitpun.
Setiba di rumah, Aku langsung
menuju ke kamar, dan lagsung tanganku menggoreskan tinta pena di atas diary
dukaku, dengan beruraikan air mata di pipi. Sungguh Aku tak sanggup melihat
Andre bahagia bersama Putri. “huuuuuhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!,,, lagi-lagi Aku
sakit hati olehnya,,,,,,,,,”, jerutuku dengan wajah cemberut.
*****
Malam semakin larut, pukul 22:00 WIB telah
berlalu. Aku hendak terlelap dalam mimpi-mimpiku, tapi Andre menelfonku. Dengan
tangan gemetar dan perasaan gugup aku mengangkat telfonnya.
“Farida,,,maafkan Aku…”, kata Andre.
“ gak da yang harus dimaafkan, kamu gak salah
ko’. Malah kamu orang yang sangat beruntung bisa mendapatkan gadis secantik dan
sesempurna Putri”, jawabku dengan nada lembut.
“Aku tau,,, kamu masih mencintaiku…Aku mengerti itu semua
dari sikap dan sorot matamu yang tertuju padaku, Akupun merasa demikian, Aku
masih sangat mencintaimu...”
“ sudahlah,,, Aku dan
Kamu hanya tinggal kenangan, yang bukan untuk di ingat.”
“Aku sungguh masih
mencintaimu… Maukah kamu kembali mengisi hatiku???”
“ bagaimana
dengan Putri???”
“tentang Aku dan Putri,
itu hanya rekayasa belaka untuk membuatmu cemburu. Aku menganggap Putri hanya
sebagi Adik, bukan sebagai kekasih”.
“Andre,,, Aku juga masih
cinta padamu, Aku terjebak jarring
asmara cintamu. Aku sungguh sakit melihat dirimu bersamanya.”
Aku pun kembali menjalin
hubungan asmara dengan Andre. Dan Aku pun terpaksa mengakhiri hubungan ku
dengan Dino. Karena sampai detik ini tak sedikitpun rasa cinta untuknya, yang
ada hanyalah rasa saying sebagai sahabat. Aku tak bisa mencintai dua hati.
*****
Andre telah duduk di kelas XII, lain halnya dengan Aku yang baru duduk
di kelas XI. Andre pun lulus dari SMA nya dan melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi. Kini Dia duduk di bangku kuliahnya yang jauh dari kota tempat
kelahirannya ini. Cintaku dan Andre pun terpisahkan oleh ruang dan waktu,
sehingga agak sulit untuk berkomunikasi.
*****
Waktu terus bergulir,
kini Andre menginjak semester tiga di kampusnya. Aku mendengar isu kalo Andre
mempunyai cewek di kampusnya. Maklum lingkungan kuliah sangat jauh berbeda
dengan lingkungan sekolah, banyak sekali orang yang lebih over di kuliah di
banding di sekolah. Tingkat pemikiranyya sudah tinggi dan beranjak dewasa. Tapi
Aku tetap saja tak percaya, jika belum melihat denganmata kepalaku sendiri. Aku
kan tetap menanti Andre dan akan setia sampai Andre kembali ke negeri
kelahirannya ini.
Salam rindu buatmu disana…
Walaupun kini kau
jaugh dimata…
Namun tetap di hati
Sekarang ,esok dan
nanti….
Perpisahan ini hanya
sementara saja
Pasti akan datang
waktu buat bersama…
Kita lepaskan rindu
yang terpendam lama
Bergandengan tangan
seiring seirama…
Bertahun-tahun Aku menunggu
Andre yang tak kunjung pulang untuk menemuiku.
*****
Angin berhembus menyapa,
cuaca hari ini pun begitu
bersahabat. Dari samar-samar
kejauhan, Aku melihat
Andre yang baru pulang ke kampung
halman. Sekian lama ku tak berjumpa, kini Andre pun sudah berubah, dari gaya
rambutnya, ditmabah dengan kemeja hitamnya, menambah ketampanannya.
Andre pun menelfonku dan
mengajakku makan malam. Dengan perasaan senang dan haru, akhirnya cintaku dan
Andre dipersatukan kembali.
*****
Malam pun tiba, Aku
menari-nari di depan kaca
rias,Aku begitu bahagia. Tak
lama kemudian terdengar suara klakson mobil fortuner di halaman rumahku. Itu
Andre…!!!!. Dengan gaun merah, Aku penuh percaya diri. Aku berharap pertemuan
ku mala mini akan menjadi momen special bagi ku. Sesampai di restaurant, Aku dan
Andre bercakap-cakap melepas rindu yang membara di hati. Ditengah kebahagiaanku
Aku harus menelan pil pahit kenyataan. Andre menjelasakn kepadaku, bahwa Dia
tak lagi mencintaiku., dan dia juga katakana bahwa Dia telah mendapatkan
penggantiku. Dengan perasaan hancur brkeping-keping, Aku pergi meninggalkan
Andre tanpa sepatah katapu.Aku berlari
dan terus berlari,,, deraian air mata pun membasahi pipiku hingga Aku tak
sanggup membendungnya.
Akutiba dirumah, tetapi Aku tak langsung
masuk. Ku usap Air mataku,
dank u tenangkan dulu
hatiku yang tersakiti. Dalam
benakku berkata…
Pernahkah kau merasa
Jarak antara kita
Kini semakin terasa, Setelah kau kenal dia
Aku tiada percaya
Teganya kau putuskan indahnya cinta kita
Yang tak ingin ku akhiri
Kau pergi,,,tinggalkan aku,,,
Tak pernah kau sadari
Aku telah kau sakiti
Kau pergi dengan janji yang telah kau ingkari
Oh Tuhan tolonglah Aku tuk hapuskan rasa cintaku
Aku pun ingin bahagia, walaupun tak bersamanya
Memang takkan mudah bagiku tuk lupakan segalanya.
Aku pergi untuk dia.#
Jembatan penantian yang ku
lalui selama ini hanya sia-sia. Aku kecewa telah mencintainya, sungguh ku
kecewa.
Aku berusaha bangkit dari
keterpurukanku karena cinta, Aku memang wanita lemah, namun bukan untuk di
sakiti. Hidupku untuk bahagia dan membahagiakan orang-orang yang membuatku
bahagia.
“janganlah terlalu mencintai
seseorang
melebihicintamu pada Tuhan. Karena
belum tentu
orang yang kita cintai akan
mencintai kita seperti kita
mencintainya”
*End*
By : Kun Farida
MAN PANGKALAN BALAI
MAN PANGKALAN BALAI