^Jadilah Mutiara Yang Tiada Bandingnya^

"Dunia adalah perhiasan, sebaik-baik perhiasan adalah wanita soleha" (HR. Muslim)

Rabu, 06 Juni 2012

Cerpen _Kau Datang dan Pergi_



Kau Datang dan Pergi
Embun pagi mulai menipis, matahari pun mulai menyapa. Hari ini Aku dan Bunda hendak menghadiri acara pentas seni. Sesekali Aku menatap wajah cantik Bunda di depan kaca rias, Aku pun tertarik akan hal itu. Dengan rasa keingintahuan Aku mukai bersolek memperagakan gaya Bunda yang memang pintar dalam hal merias wajah. Bunda tersenyum lepas, seraya berkata “Wahhh,,, Anak kesayangan Bunda telah dewasa…” sambil menepuk bahu kiri ku.
 “emmm,,, Bunda biasa ja ko’… kan Bunda yang ngajarin” jawabku manja.
“iya dech,,, tapi Bunda yakin , Anak Bunda tetap berparas anggun walaupun tanpa polesan bedak”, Bunda meng-iyakan , dengan alas an sedikit menggelitik.
 Aku tak menjawab sepatah kata pun, hanya tersenyum simpul.
          Setelah mempersolek wajah, yang hal ini baru sekali Aku lakukan seumur hidup, Aku juga tak tahu mengapa hari ini membuatku tertarik akan hal kecantikan. Aku beranjak dari  meja rias bunda, untuk mengganti pakaian ku. Jam menunjukkan pukul 10.00 WIB, dari arah pintu depan terdengar suara sayup-sayup Bunda, “Nak…. Cepetan donk,, entar keburu telat nih..”
“ ya Bun….. bentar lagi…!”. Aku bergegas menemui bunda yang sejak tadi sudah siap.
          “kelihatannya wajahmu semakin manis jika di pandang, Bunda yakin, di acara pentas seni  nanti pasti banyak yang memujimu”, puji Bunda dengan bercanda.
          “emmmmm,,,,, Bunda , kan entar Aku jadi malu..” jawabku smbil tersenyum.
          “ya udah… ayo kita berangkat…” ajak Bunda.
          Aku dan bunda tiba di pentas seni, dengan Bunda menggandeng tanganku menghampiri panggung pentas. Bunda bertemu dengan teman-teman lamanya. Mereka asyik ngobrol, yang buatku BT sendirian. Ku raih handphone hitamku dan menekan-nekan tombolnya. “ahhh,,, bosan di sini…”(gerutuku dalam hati). Aku bergegas meninggalkan bunda yang asyik berbincang, menuju pentas seni tari yang begitu memukau. Tenggorokanku terasa kering. Aku berniat untuk membeli minum, selintas Aku melihat seorang cowok ganteng  dengan kemeja hitam yang Ia kenakan. Aku terkejut ketika Ia menyapaku.
          “hay….kemana ja kamu????” tanyanya pada ku.
Aku tak menghiraukan sapaan itu, sifat acuh yang hanya tergambar. Aku berlalu, bayangannya pun menghilang.
          Tapi tak tau mengapa, seketika Aku mulai mengingatnya”apa mungkin dia mengenalku???” tanyaku dalam hati, sambil meneguk air minum.
          “Farida….Farida…”,(namaku dipanggil-panggil).
Ku coba menolehkan wajah dan mengarahkan pandangan, ku lihat cowok ganteng itu menyapaku.
          “apa???” jawabku singkat.
          “Kamu masih inget gak ma Aku?” tanyanya.
          “emangnya kamu siapa?” jawabku cuek.
          “Aku Andre temen  kecilmu !!!” sambil mengulurkan tangan.
          “Andre???(jawbku heran) kamu beneran Andre yang sering bikin Aku nangis ya?”
          “ ya begitu lah… udah inget kan dengan ku!!!”
          “sepertinya Aku mulai inget masa kecil kita dulu…” jawabku sambil mengerutkan kening.
          Kami berbincang-bincang di sebuah kursi pengunjung.
          “Andre gak nyangka ya kita bias ketemu lagi..”
          “ ya juga ya…  kan kita udah lama banget gak ketemu,,, kalo dipikir-pikir udah lima tahun kali ya,,,!!!”
          “emmmb,,, betul banget, kirain kita gak bakalan ketemu  lagi”.
          “tapi kenyataan nya kita ketemu kan!!,, apa mungkin kita jodoh???”
          “ahhh,,, mana mungkin  itu terjadi, lagian kamu  kan ganteng, mustahil kalo kamu suka ma Aku”.
          “semua itu tak ada yang mustahil bagiku…!!”
          “(Aku tersenyum malu) iya dech,,, Aku akui kalo kami pinter ngerayuin cewk…”
          “Aku ngomong apa adanya,,, gak da rekayasa…”
          “ ehmmmmb,,,,,,”(kedip mataku meragukan)
          Handphoneku bergetar, “Bunda???”,, Bunda menelfonku. Dengan segera aku tekan tombol OK di ponselku.
          “Kamu dimana nak???”, Tanya Bunda.
          “Aku di pentas seni tari Bun…”, jawabku.
          “ayo segera ke depan, Bunda udah mau pulang!”.
          “ya bunda, tunggu sebentar ya”.
          Aku meninggalkan Andre tanpa sepatah katapun dan bergegas menemui Bunda.
          “mari Bunda…!” ajakku dengan nafas tergesa-gesa.
Arloji tanganku menunjukkan pukul 16:00 WIB. Dengan mengendarai mobil ber pelat nomor BG2108 KF Aku dan Bunda meluncur dengan kecepatan tinggi. Setiba di rumah, ku dapati Ayah yang sedang asyik dengan Koran langganannya.
          “sore yah…”, sapaku dengan gembira.
          “gimana??,, seru gak  acara pentas seninya?” Tanya Ayah.
          “wahh,, seru banget yah… apalagi kalo ayah ikut, pasti lebih seru”, jawabku sambil mencium punggung telapak tangan Ayah.
          “ya udah, cepet mandi sana,,, entar keburu abis waktu asharnya”,perintah Ayah.
          “Siap bos…!”, jawabku dengan ibu jari sedikit ditegakkan.
*****
          Malam pun tiba, begitu sunyi sepi yang kurasakan. Malam ini malam minggu , jadi aku agak santai karena tidak belajar seperti malam-malam lainnya. Setelah makan malam bersama Ayah, Bunda dan kedua Adikku, aku hanya mengurung diri di kamar dengan harapan bisa menenangkan jiwa ku yang terlalu letih menjalani aktivitas.
          Aku merebahkan badanku di kasur empukku, sejenak terlintas wajah nan tampan rupawan bak putra raja dengan mahkotanya, “Andre”… dia telah berubah, hingga Aku hampir tak mengenalinya. Aku tak menyangka Tuhan mempertemukan kami  kembali.
          Aku tersentak dari lamunanku mendengar Handponeku bordering. Terlihat di layar ponselku tertera no baru. Aku pun iseng mengangkatnya. Dari sebelah sana terdengar…

          Andre : hay Farida,,, nie Andre..!
          Aku    : Andre??? Owwwh kamu Ndre,,, dapat no
  Aku dari siapa??
          Andre : no kamu emang selalu Aku simpan ko’.
          Aku    : oh ya,,, da perlu apa Ndre menelfonku?
          Andre : nggak,,, Cuma mau bilang kalo Aku
            kangen banget kamu…!
          Aku    : ahhh,,, masa’ sih,,,!
          Andre : Kamu gak percaya ya???,, Aku thu jujur
                    ma Kamu..!!
          Aku    : ya dech,,, percaya kali, jangan nangis
                    gitu donk..  Cup,,,cup,,,cup.

          Andre : yeee,,, ngledekin. Bay the way,, besok
  pulang sekolah ada kegiatan gak???
          Aku    :nggak tuh,,, nyante ja…emangnya kenapa?
(tanyaku dengan nada harap-harap cemas)
          Andre : jalan yuk,,, Aku pengen bernostalgia ma
                   Kamu…
          Aku    : owwh ,,,, seep lah…!
          Malam semakin larut, Aku tak sabar lagi menunggu hari esok. Jam menunjukkan pukul 21:00 WIB, tiba saatnya anggota dunia mulai bermimpi. Aku pun terlelap bersama mimpi indahku.
*****
          Mentari pagi muncul menyambut hari yang cerah, seperti cerahnya hatiku saat ini. Waktu terus berjalan, pelajaran demi pelajaran ku lewati.  Aku tak sabar lagi ingin jalan ma Andre. Waktupun terus bergulir, tanpa kusadarai jam menunjukkan pukul 14:00 WIB. Bel tanda pulanmg sudah berbunyi,teriakan teman-teman pun melengking di telingaku. Teman-temanku berhamburan pulang, aku pun berjalan menuju pintu gerbang . kudapati Andre yang sudah menungguku. Dengan kaki sedikit gemetar dan hati yang berdebar-debar aku pun menghampirinya.
          “Andre,,, udah lama nunggunya???”, tanyaku basa-basi.
          “gak ko’ baru aja,,, ayo naik…” mempersilahkanku naik ninja merahnya.
          “terimakasih,,,” jawabku sambil tersenyum.
          Diperjalanan banyak sekali pertanyaan yang Andre lontarkan. Aku sampe bingung sendiri mau jawab apa. Tak lama kemudian handphone ku bergetar, kudapati sms dari Bunda.
                  “Nak kamu ko’ belum pulang!!!
                        Kemana aja???
                        Segera pulang ya,,, bunda mau ajak
                        kamu ke tempat temen Bunda.”
                                                            -Bunda-
Aku seakan tak menghiraukan Bunda, kembali ku tutup handphoneku tanpa membalas apapun untuk Bunda. Tanpa ku sadari ku lelap dalam kisaran cinta. Andre mengajakku ke tempat dimana Aku dan Andre menghabiskan masa kecilku. Nostalgia dan nostalgia, itu saja yang kami bicarakan.
Hari pun semakin sore,Andre mengantarkanku
pulang. Tapi hanya sebatas halaman rumah saja. Tak
lupa Aku melambaikan jemari tangan kanan ku untuk
melepas dan membiarkan Andre pergi dari ku. Dengan
sedikit mengangkat kaca helm nya, Anre pun
melambaikan tangannya juga.
*****
                   Waktu makan malam pun tiba. Aku
membantu Bunda untuk menyiapkan makan malam.
Setelah makan malam usai, seperti biasa keluargaku
berkumpul untuk duduk di ruang santai sambil
menikmati hiburan. Tiba-tiba Bunda menanyakan
kegiatanku sepulang sekolah.
                   “nak,, tadi sepulang sekolah da kegiatan
pa?, ko’ pulangnya telat.” Tanya Bunda penuh kasih sayang.
                   “gak da kegiatan Bun,,, tadi Aku diajak
Andre jalan-jalan”. Jawabku sambil menundukkan
kepala.
“Andre mana???, perasaan kamu gak da
temenyang namanya Andre!!!.”
          “itu loh Bun Andre temen kecil Aku…
          “owwwh, lain kali kalo mau jalan-jalan pulang dulu
ya nak,,, Bunda kan jadi khawatir…”
          “ya Bunda,, ma’af ya Bun tadi Aku gak izin dulu
ma Bunda.”
          “Ya gak pa-pa,,, oh ya nak, tadi Rizky dating
nyariin Kamu”.
          “dengan siapa Bun Rizky dateng???”
          “sendirian,,, katanya mau pinjem buku”
          “owhh,,, ya besok Aku samperin di sekolah”.
          Pagi yang cerah menyambut hari yang indah. Sebelum bel masuk, aku menghampiri Rizky. Dia adalah sahabat ku sejak kecil. Rizky adalah sahabatku yang paling baik, dia selalu perhatian padaku, padanya lah aku mencurahkan suka dukaku. Aku sangat senang bersahabat dengan Risky.
*****
          Seiring waktu berjalan Andre mulai berani
mengungkapkan cinta pada ku. Aku pun tak kuasa
menolaknya ,karena tak dapat ku pungkiri bahwa Aku
juga telah jatuh hati padanya. Hanya penyesalan yang
kudapat ,jika Aku menolaknya. Aku dan Andre punresmi
jadian…
                       ******

          Hari-hari ku mulai berwarna dengan dua
hati yang menyatu dalam satu cinta. Aku dan Andre
saling mengisi kekosongan dalam jiwa,,, hati yang
tadinya mati, kini hidup kembali. Kini hatiku bagaikan
bunga yang baru saja bermekaran di taman yang indah.

                             ******
          Hari yang cerah , secerah hatiku saat ku
bersama Andre membuatku tak sadar akan waktu. Bel
pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa pun bergegas
untuk pulang. Aku bersama Risky berjalan menuju
gerbang sekolah. Dari kejauhan, Aku melihat Andre
dengan ninja merahnya. Ia yang berniat menjemputku
pun melihat Aku bersama Risky.Ku pikir Andre tak
akan cemburu pada Rizky, karena Rizky hanya
sahabatku. “Kenapa harus jealous???? “ pikir ku.
          Tapi hati orang siapa yang tau, Andre mulai acuh pada ku. Ia mengirimkan sms kasar pada ku. Padahal baru tiga bulan belakngan ini kami jadian. Aku pun berusaha menjelaskan, tetapi apa mau dikata lagi. Nasi kini telah menjadi bubur. Andre benar-benar marah padaku. Tanpa mendengar penjelasanku lagi , Dia pun memutuskanku melalui via sms.
          Aku kecewa padamu,,, kau telah hancurkan hatiku yang selama ini hanya mencintaimu. Baru tiga bulan ini Aku belajar mencintaimu dengan sepenuh hatiku.. tapi mengapa kau tega menyakiti hatiku  dan memilih Dia…
          Aku gak suka di bohongi,,, Aku pun tak suka membohongi., jadi Aku ingin antara Aku dan Kau cukup di sini….
        Terimakasih atas luka yang telah kau berikan,,,,
                                        _Andre_
Aku tak mampu berbuat apa-apa, hanya
deraian air mata ku yang berlinang di pipiku. Aku tak terfikir Rizky menjadi sasaran Andre. Tapi memang sudah takdir dari Tuhan ,Aku dan Andre harus tak bersama lagi.
*****
Detik berganti menit, menitpun berganti
jam. Aku kembali sendiri, renungan suram kian kurasakan. Dalam kesendirianku meratap….
Andaiikan kini kau ada di sampingku
pasti bahagia yang ku rasakan
Namun, itu hanya khayalan belaka
Harapanku tlah sirna, untuk memilikimu
Kini ku berusaha untuk melupakanmu
Namun aku tak mengerti dengan ini semua
Bayangan mu selalu datang dalam mimpi indahku
Tanpa kusadari air mata pun menetes, Aku teringat sifatndre yang penyayang dan selalu perhatian pada ku.
*****
Tak seorang pun yang mampu menggantikan Andre dalam hatiku. Aku pun ngejomblo selama dua bulan , tapi akhirnya Aku deket dengan cowok yang tidak kalah kerennya dengan Andre. Dia  Dino, Aku menyayangi Dino sebagai sahbat, bukan mencintai Dino sebagai kekasih. Tapi lambat laun Dino mengungkapkan cintanya padaku. Dengan rasa ego yang tinggi Aku ingin menyakiti Andre yang telah memutuskanku. Aku pun
menerima Dino tanpa segelintir perasaan.
*****
Hari-hari kulewati bersama Dino, Ia pun begitu mencintaiku. Dino orangnya pemalu, excotic, smart, ramah, perhatian, bisa di bilang perfect lah. Tapi tak tau mengapa, disaat Aku menjalin cinta denganya, Q masih saja selalu teringat pada Andre. Bayangannya
enggan pergi dari hidupku. Padahal Aku ingin sekali mencoba untuk melupakannya, namun tetap saja ku tak
bisa. Ia selalu hadir dalam bunga tidurku.
*****
Senja hari Aku duduk bersama Ayah dan Bunda di halaman rumah. Aku banyak bertanya tentang masa
muda Ayah dan Bunda, yang membuatku ingin memberikan kisah tersendiri di masa putih abu-abuku ini. Sama halnya dengan Ayah dan Bunda dulu,,,
*****
Aku berusaha mencintai Dino dan terus mencoba melupakan Andre dari bayanganku. Tapi kata hati tak bisa dibohongi. Aku begitu mencintai Andre. Tanpa sengaja Aku membuka lembar demi lembar buku diary ku. Aku melihat tanggal 29 Desember 2011 adalah hari
ultah Andre yang ke 17. Sesegera Aku meraih handphone ku , ku ketik beberapa untaian kata dank u rangkai menjadi nyanyian selamat dan nyanyian cinta untuk Andre. Tapi Aku sangat kecewa, tak ada balasan
dari Andre. Yang kudapati malah Dino yang terus
perahtian pada ku.
*****
Hari ini adalah hari minggu,  Aku bosen di rumah. Dengan sepeda mini cantik hadiah dari kakekku , Aku pun mengelilingi taman kota yang tak jauh dari rumahku, kutelusuri jalan sambil merasakan hembusan angin yang menerpa tubuhku, kunikmati hari yang indah ini. Tak sengaja Aku melihat Andre dan seorang cewek lagi bermesraan. Andre pun melihatku, dan tak ku duga Ia menghampiriku dan memperkenalkanku dengan gadis cantik itu.
“hay Farida….” Sapanya basa basi.
“hay juga…” jawabku dengan nada lembut.
          “kenalin, ini Putri… pacar Aku…  oh ya Putri,,, ini Farida sahabat kecilku”.
“ ehmmm,,, Farida…!!!” sambil ku ulurkan  tangan ku untuk Putri.
“ Aku Putri!!!” jawabnya.
Kami pun berjabat tangan.
“ oh ya Andre,,, selamat ea… Putri begitu sempurna untukmu, kalian berdua pasangan yang serasi,,, semoga langgeng ya…”
“ makasih ya atas do’anya…”, jawab Andre & Putri serempak.
“ Aku mau pulang dulu ya,,, selamat menikmati hari yang indah…”
“hati-hati ya…”, pesan Andre.
Aku menggayuh sepeda semakin cepat. Hatiku sakiit teriris melihat Andre dan putrid begitu bahagia dalam ikatan satu cinta. Tapi bagaimana Aku dan Delon, Aku tak mencintainya sedikitpun.” Nasib ku begitu buruk!!!”, sesalku tanpa bersyukur sedikitpun.
Setiba di rumah, Aku langsung menuju ke kamar, dan lagsung tanganku menggoreskan tinta pena di atas diary dukaku, dengan beruraikan air mata di pipi. Sungguh Aku tak sanggup melihat Andre bahagia bersama Putri. “huuuuuhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!,,, lagi-lagi Aku sakit hati olehnya,,,,,,,,,”, jerutuku dengan wajah cemberut.
*****
Malam semakin larut, pukul 22:00 WIB telah berlalu. Aku hendak terlelap dalam mimpi-mimpiku, tapi Andre menelfonku. Dengan tangan gemetar dan perasaan gugup aku mengangkat telfonnya.
“Farida,,,maafkan Aku…”, kata Andre.
“ gak da yang harus dimaafkan, kamu gak salah ko’. Malah kamu orang yang sangat beruntung bisa mendapatkan gadis secantik dan sesempurna Putri”, jawabku dengan nada lembut.

          “Aku tau,,, kamu masih mencintaiku…Aku mengerti itu semua dari sikap dan sorot matamu yang tertuju padaku, Akupun merasa demikian, Aku masih sangat mencintaimu...”
          “ sudahlah,,, Aku dan Kamu hanya tinggal kenangan, yang bukan untuk di ingat.”
          “Aku sungguh masih mencintaimu… Maukah kamu kembali mengisi hatiku???”
                   “ bagaimana dengan Putri???”
          “tentang Aku dan Putri, itu hanya rekayasa belaka untuk membuatmu cemburu. Aku menganggap Putri hanya sebagi Adik, bukan sebagai kekasih”.
          “Andre,,, Aku juga masih cinta  padamu, Aku terjebak jarring asmara cintamu. Aku sungguh sakit melihat dirimu bersamanya.”
Aku pun kembali menjalin hubungan asmara dengan Andre. Dan Aku pun terpaksa mengakhiri hubungan ku dengan Dino. Karena sampai detik ini tak sedikitpun rasa cinta untuknya, yang ada hanyalah rasa saying sebagai sahabat. Aku tak bisa mencintai dua hati.
*****
Andre telah duduk di kelas XII, lain halnya dengan Aku yang baru duduk di kelas XI. Andre pun lulus dari SMA nya dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Kini Dia duduk di bangku kuliahnya yang jauh dari kota tempat kelahirannya ini. Cintaku dan Andre pun terpisahkan oleh ruang dan waktu, sehingga agak sulit untuk berkomunikasi.
*****
          Waktu terus bergulir, kini Andre menginjak semester tiga di kampusnya. Aku mendengar isu kalo Andre mempunyai cewek di kampusnya. Maklum lingkungan kuliah sangat jauh berbeda dengan lingkungan sekolah, banyak sekali orang yang lebih over di kuliah di banding di sekolah. Tingkat pemikiranyya sudah tinggi dan beranjak dewasa. Tapi Aku tetap saja tak percaya, jika belum melihat denganmata kepalaku sendiri. Aku kan tetap menanti Andre dan akan setia sampai Andre kembali ke negeri kelahirannya ini.
Salam rindu buatmu disana…
Walaupun kini kau jaugh dimata…
Namun tetap di hati
Sekarang ,esok dan nanti….
Perpisahan ini hanya sementara saja
Pasti akan datang waktu buat bersama…
Kita lepaskan rindu yang terpendam lama
Bergandengan tangan seiring seirama…
Bertahun-tahun Aku menunggu Andre yang tak kunjung pulang untuk menemuiku.
*****
Angin berhembus menyapa, cuaca hari ini pun begitu
bersahabat. Dari samar-samar kejauhan, Aku melihat
Andre yang baru pulang ke kampung halman. Sekian lama ku tak berjumpa, kini Andre pun sudah berubah, dari gaya rambutnya, ditmabah dengan kemeja hitamnya, menambah ketampanannya.
Andre pun menelfonku dan mengajakku makan malam. Dengan perasaan senang dan haru, akhirnya cintaku dan Andre dipersatukan kembali.
*****
Malam pun tiba, Aku menari-nari di depan kaca
rias,Aku begitu bahagia. Tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil fortuner di halaman rumahku. Itu Andre…!!!!. Dengan gaun merah, Aku penuh percaya diri. Aku berharap pertemuan ku mala mini akan menjadi momen special bagi ku. Sesampai di restaurant, Aku dan Andre bercakap-cakap melepas rindu yang membara di hati. Ditengah kebahagiaanku Aku harus menelan pil pahit kenyataan. Andre menjelasakn kepadaku, bahwa Dia tak lagi mencintaiku., dan dia juga katakana bahwa Dia telah mendapatkan penggantiku. Dengan perasaan hancur brkeping-keping, Aku pergi meninggalkan Andre tanpa sepatah katapu.Aku  berlari dan terus berlari,,, deraian air mata pun membasahi pipiku hingga Aku tak sanggup membendungnya.
                   Akutiba dirumah, tetapi Aku tak langsung
masuk. Ku usap Air mataku, dank u tenangkan dulu
hatiku yang tersakiti. Dalam benakku berkata…
Pernahkah kau merasa
Jarak antara kita
Kini semakin terasa, Setelah kau kenal dia
Aku tiada percaya
Teganya kau putuskan indahnya cinta kita
Yang tak ingin ku akhiri
Kau pergi,,,tinggalkan aku,,,
Tak pernah kau sadari
Aku telah kau sakiti
Kau pergi dengan janji yang telah kau ingkari
Oh Tuhan tolonglah Aku tuk hapuskan rasa cintaku
Aku pun ingin bahagia, walaupun tak bersamanya
Memang takkan mudah bagiku tuk lupakan segalanya.
Aku pergi untuk dia.#
Jembatan penantian yang ku lalui selama ini hanya sia-sia. Aku kecewa telah mencintainya, sungguh ku kecewa.
Aku berusaha bangkit dari keterpurukanku karena cinta, Aku memang wanita lemah, namun bukan untuk di sakiti. Hidupku untuk bahagia dan membahagiakan orang-orang yang membuatku bahagia.

“janganlah terlalu mencintai seseorang
melebihicintamu pada Tuhan. Karena belum tentu
orang yang kita cintai akan mencintai kita seperti kita
mencintainya”
*End*




 By : Kun Farida
MAN PANGKALAN BALAI